Persebaya Surabaya Inkonsisten
2 min read
HaHabola.news – Persebaya Surabaya berhasil finis di posisi kedua setelah sempat tampil inkonsisten. Aji Santos berhasil menyulap Bajul Ijo dan tak terkalahkan. Liga 1 2019 tak berjalan mulus untuk Persebaya. Mereka melakukan bongkar pasang pelatih.
Di awal musim 2019, Persebaya berjalan di bawah arahan Djadjang Nurdjaman. Mantan pelatih Persib Bandung itu akhirnya dipecat setelah Persebaya tampil inkonsisten dan kursi kepelatihan untuk sementara pada saat itu diambil alih Bejo Sugiantor.
Di bawah arahan Bejo, Persebaya juga belum bisa konsisten meraih kemenangan. Kelompok suporter Persebaya bahkan sampai beberapa kali masuk ke lapangan untuk mengutarakan rasa kecewanya dengan hasil tim.
Selepas itu, Persebaya mengangkat Wolfgang Pikal sebagai pelatih kepala. Pria asal Austria itu menjalani lima laga tanpa kemenangan dan klub terpaksa harus memecat. Pikal pergi, Aji datang. Keputusan Persebaya untuk mengangkat Aji sempat bikin dahi banyak pihak berkerut.
Aji sebelumnya tak punya catatan bagus sebagai pelatih. Bahkan, sebelumnya dia dipecat oleh PSIM Yogyakarta. Mantan pemain Persebaya itu menjawab keraguan dengan sangat luar biasa. Persebaya justru mampu finis di posisi kedua. Selama dilatih pria 49 tahun itu, Persebaya malah belum pernah kalah. Total dari sembilan laga, Persebaya besutan Aji mampu memetik tujuh kemenangan dan dua imbang.
Aji punya tiga jurus dalam mengangkat Persebaya dari keterpurukan. Hal pertama adalah menciptakan atmosfer yang kondusif, kedua mengangkat mental pemain, dan ketiga mengubah cara main.
“Pertama, tentu saya membangkitkan mental dan motivasi pemain. Artinya, bagaimana saya menciptakan satu atmosfer yang sangat kondusif di dalam tim,” kata Aji dalam bincang-bincangnya bersama detikSport lewat sambungan telepon.
“Kedua, bagaimana saya meningkatkan mentalitas pemain yang sudah sangat terpuruk karena enam pertandingan tidak pernah menang. Ketiga, paling penting saya mengubah cara mereka bermain.”
“Tiga komponen itu yang bikin Persebaya bisa berubah. Cara bermain itu yang paling urgent. Saya lihat dan amati, sepertinya pemain ini tidak cocok main dengan bola-bola long pass,” tegasnya.